Arema FC sudah tersisih dari turnamen pramusim Piala Menpora 2021. Karena itu, Singo Edan mengalihkan fokusnya untuk persiapan menyambut Liga 1 2021. Salah satunya dengan menyeleksi pemain yang akan dibuang.
Arema mencatat hasil sangat mengecewakan di Piala Menpora. Sempat diprediksi bakal mendominasi Grup A, mereka malah menjadi juru kunci dengan torehan satu poin hasil satu imbang dan dua kalah.
Itu membuat Arema terus berbenah, khususnya soal armada. Pihak manajemen mengindikasikan akan melepas dua pemain asingnya lantaran kurang mengesankan performanya selama Piala Menpora 2021. Mereka adalah Bruno Smith dan Caio Ruan.
Meski demikian, Arema melalui General Manager Ruddy Widodo tampak enggan menjelaskan secara rinci mengenai nasib keduanya. Ruddy hanya menyebut bila melihat performa mereka dilapangan pihak manajemen dan tim pelatih pasti sudah tahu apa yang harus dilakukan.
Bahkan terkait Caio, santer dikabarkan Arema FC telah menghentikan kerjasama dan sedang mendekati mantan beknya Arthur Cunha. “Sepertinya seperti itu (berakhir masa baktinya di Arema). Walaupun saya tak bilang, teman-teman pasti sudah tahu bagaimana kualitas mereka,” ucap Ruddy.
Arema kini fokus mengisi kekosongan yang ditinggalkan Bruno dan Caio. Kedua slot itu kemungkinan besar bakal diisi pemain asing lagi. Namun, itu baru dilakukan setelah pelatih datang terlebih dahulu. Dengan demikian, siapa yang akan dipilih akan diserahkan kepada pelatih.
“Apakah mencari penjaga gawang baru, atau yang ada diperbaiki. Nanti diskusi dengan pelatih baru. Yang paling urgent adalah pelatih kepala itu. Makanya itu, nanti akan dilakukan diskusi dengan pelatih kepala itu. Nambah pemain (pasti) sepertinya,” terangnya.
“Selain pelatih kepala, saat ini kami sedang mencari pemain asing yang bisa mengangkat performa tim,” tegas pria asal Madiun ini.
Ruddy lalu membocorkan kriteria pemain asing yang dicari Arema FC yakni sosok berpengalaman di kancah persepak bolaan Asia Tenggara dan Indonesia. Dengan demikian, itu bisa memudahkannya beradaptasi dengan iklim kompetisi di Indonesia.
“Sama seperti pelatih kepala, kami mencari pemain asing yang pernah bermain di kompetisi Indonesia, atau paling tidak di negara-negara Asia Tenggara. Jangan pemain baru. Kalau baru, mereka harus beradaptasi dan ini perlu waktu yang tidak sebentar,” pungkasnya.