Liga Inggris – Sebuah pengakuan dibuat Odion Ighalo baru-baru ini. Sang penyerang mengaku tidak mendapatkan perlakuan yang adil di Manchester United.
Di deadline day bursa transfer musim dingin 2020, Manchester United membuat kejutan. Mereka meminjam Odion Ighalo dari Shanghai Shenhua selama enam bulan.
Di enam bulan pertamanya, striker Nigeria itu tampil apik di lini serang MU. Alhasil peminjamannya di perpanjang enam bulan sebelum ia pindah ke Al Sadd di bulan Januari 2021 kemarin.
Ighalo menyebut bahwa ia terpaksa pindah dari Manchester United. “Saya ingin bermain lebih banyak dan saya tidak mendapatkan banyak kesempatan [di MU],” ujar Ighalo kepada Sky Sports.
Ighalo mengaku bahwa ia sebenarnya bisa saja bertahan di Manchester United. Namun ia memutuskan pergi karena ia butuh jam bermain lebih.
“Di usia saya yang sekarang, saya hanya ingin bermain. Saya tidak mau hanya duduk di bangku cadangan dan tidak mendapatkan menit bermain sama sekali,”
“Saya tidak datang ke klub ini hanya untuk makan gaji buta. Saya ingin terlibat dalam tim, sehingga saya berpesan kepada agen saya jika ada tawaran masuk, maka saya akan mempertimbangkan mana yang terbaik untuk saya,”
Ighalo juga merasa bahwa ia sebenarnya layak untuk bermain lebih banyak di Manchester United. Namun ia merasa tidak diberikan kesempatan yang cukup untuk membuktikan kemampuannya.
“Saya senang takdir mempertemukan saya dengan Manchester United. Ini adalah klub yang saya cintai dengan segenap hati, dan bisa bermain untuk tim ini merupakan sebuah kehormatan besar dalam hidup saya,”
“Setelah masa peminjaman saya diperpanjang, saya tidak banyak bermain dan saya merasa itu tidak adil. Namun sekali lagi, saya merasa bersyukur bisa mendapatkan kesempatan ini,” ujarnya.
Di paruh kedua peminjamannya di MU, posisi Ighalo tergeser oleh kedatangan striker baru. Ia adalah Edinson Cavani yang lebih dipercaya Solskjaer untuk tampil di skuat Manchester United.